Subscribe:

Footer Widget 1

Texts

Pages

Blogger Tricks

Recent Post

Slider(Do not Edit Here!)

Navigation (Do not Edit Here!)

Tuesday, April 20, 2010

Rekam jejak perjalananku,

Jakarta , Menado, & Bandung
13 – 20 April 2010

Ini berawal dari adanya undangan menghadiri agenda Seminar Nasional & Temu BEM Seluruh Indonesia di Universitas Negeri Menado, 14 – 16 April 2010. Aku diminta sebagai delegasi dari BEM UNP 2010, dengan sebuah pertanggungjawaban besar akan membawa BEM UNP ini untuk dapat berbicara & memberikan karya terbaiknya bagi BEM SI & bangsa Indonesia ini. Ada beberapa point yang akan aku paparkan untuk dapat menjadi pertanggung jawaban & berbagi pengalaman dengan rekan2 smua :

1. Agenda Temu BEM SI di UNIMA, diikuti sekitar 12 Perguruan tinggi, dari UNIMAL, UNP, UNAND, UNNES, UNTAN Pontianak, & PT dari Sulawesi & Maluku. Bisa dibilang kurang maksimal dalam kehadiran utusan BEM SI, dikarenakan agenda Temu BEM SI ini berdekatan waktunya dengan agenda Rakernas BEM SI yang dilaksanakan 2 sebelum agenda ini. Pada saat pembukaan acara ini, dihadiri oleh para petingi fakultas, rector UNIMA, Gubernur Sulut, & dibuka langsung oleh Menpora RI, Dr. Andi Alfian Malaranggeng. Pada kamis sorenya, kami panitia mengajak kami menjajal tantangan out bond di lingkungan kampus UNIMA. Isu sentral dalam pertemuan ini, kita mengangkat isu Kemaritiman. Indonesia dikenal sebagai Negara maritim, Negara dengan 17.000 pulau yang merupakan Negara kepulauan terbesar di Dunia. Masyarakat Indonesia di jaman dahulunya sangat mengandalkan laut sebagai pengembangan wilayah, agama, ekonomi & budaya, dll. Namun sekarang, pemerintah seakan-akan belum mengoptimalkan isu kemaritiman sebagai isu sentral dalam pembangunan Indonesia. Kita bisa melihat tragedi belakangan ini, pulai sipadan & ligitan tlah diambil oleh Malaysia, banyak terjadi illegal fishing & pengrusakan biota laut dari masyarakat Indonesia sendiri maupun kapal-kapal Negara lain. Akhirnya kita menghasilkan Deklarasi Bunaken, yang tertuang 6 butir rekomendasi bagi BEM SI & pemerintah dalam menjadikan isu kemaritiman & pengotimalan potensi maritim. Dalam rekomendasi ini, usulan pengubahan draft awal rekomendasi ini, aku banyak angkat bicara memberikan perbaikan draft dan pengusulan rekomendasi ini menjadi sebuah deklarasi yang diberi nama Bunaken, suatu pulau diutara Sulut, yang terkenal oleh dunia pada tahun 2009 yang lalu tempat terselenggaranya Bunaken Sail. Pada hari terakhir kita melaksanakan Aksi turun ke jalan raya, bertempat di tugu pusat kota Menado. Aksi ini dibilang luar biasa, kenapa, karna kami semua baru kepikiran untuk aksi, pada dini harinya, sekitar jam 2an & Aksi ini pun tanpa surat pemberitahuan ke Polisi setempat. Alhamdulillah aksi berjalan lancar, pada saat itu kami membacakan deklarasi Bunaken di padatnya lalu lintas kota Menado. Akhir agenda kami berekreasi ke pantai Bunaken.



2. Aku belajar banyak akan keberagaman dalam etnis, budaya & agama disini. Menado sangat terkenal akan kerukunan kehidupan beragamanya, walaupun mayoritas beragama Kristen namun agama islam sebagai minoritas tetap dihormati & di hargai. Pada saat acara, disetiap pembukaan & penutupan agenda selalu diiringi doa dari lintas agama, pada saat sholatpun seperti itu, panitia memberikan waktu bagi kami muslim untuk beribadah. Teman sekamarku 2/3 nya beragama Kristen, ada banyak hal yang kami diskusikan sampai mengenai agama. Namun, untuk soal makanan, aku belum bisa beradaptasi, blum bisa makan kalau nggak makan masakan padang. Pada pagi hari kedua acara, ada cerita lucu, kami delegasi dari padang terdiri dari aku, Presma UNAND & Menlunya, rencananya awal cuma ingin jogging, namun pada saat melintas angkot ke pasar menado kami pun berinisiatif pergi, alias kabur dari tempat acara, untuk mencari rumah makan padang, karena jarak antara pusat kota dengan tempat acara tepatnya Kota Tomohon berjarak 35 km dari pusat kota. Walau tidak mengenal jalan, diberanikan diri untuk pergi. Tiba di terminal kita, kita mencari rumah makan padang, ada sih tapi kita ingin coba cari yang lain, kita trus cari angkot untuk kekota. Mulai lah angkot menyusuri jalanan perkotaan sambil kami melihat kiri-kanan kali aja ada rumah makan padang, ada sih, tapi masih tutup. Eh ternyata, tak terasa kami dah kembali lagi ke terminal kami naik tadi, sang sopir kebingungan dan kami bayar ongkos 2 X lipat dikarenakan kami sama saja naik angkot pergi & pulang. Akhirnya, kita makan di rumah makan padang yang di terminal tadi. Alhamdulillah…

3. Sabtu pagi, saya berangkat pulang ke Jakarta melalui bandara Sam Ratulangi, Menado. Aktivitas saya di hari sabtu, kebanyakan agenda pribadi, seperti pergi ke kampus Paramadina untuk menghantar fomulir beasiswa & ke Toko Gramedia Depok.



4. Minggunya, aku diundang oleh GEMA PENA Komisariat UPI Bandung, untuk bersilaturahim & diskusi terkait GEMA PENA sendiri. Sebenarnya agenda ini penting dalam konsolidasi GEMA PENA di UNP karena terkait dengan proker Departemen Luar Univ. BEM UNP. Suatu kesempatan yang tidak disiakan aku langsung berangkat menuju station Gambir. Sekitar 3 jam perjalanan dari Jakarta dengan kereta api. Aku ke UPI Bandung bersama anggota GEMA PENA UPI Bandung, Kang Untoro. Setiba di Bandung, menyusuri jalan menuju secretariat GEMA PENA disana, aku melihat nuansa religious dari masyarakat sekitar UPI Bandung. Di secretariat GEMA PENA disana, kami mulai berdiskusi banyak terkait GEMA PENA. Ternyata GEMA PENA disana telah otonom dari BEM KM UPI sendiri baik segi structural maupun dana. Kekagumanku semakin besar melihat karya & pengabdian mereka telah lakukakan untuk pendidikan. Motto mereka “ Pendidikan Untuk Peradaban”. Dari, bikin Taman Teknologi, Advokasi pendidikan di UPI Bandung, Beasiswa, dan banyak hal. Aku pun berbisik dalam hati, ternyata di luar sana banyak putra – putri bangsa ini dengan keterbatasan SDM & dana, berkarya untuk bangsa Ini.
Ternyata, sekitar lingkungan UPI Bandung, ada pondok pesantren Daarut Tauhid, pondok pesantren tidak asing lagi, pondok pesantren dimana Aa’ Gym bernaung. Keberadaan ponpes ini telah banyak mewarnai masyarakat sekitar.




5. Senin harinya, salah satu tugas aku di delegasikan dalam agenda ini, terkait pengajuan proposal kerjasama BEM UNP dengan instansi nasional seperti KPK, Dikti, Kemenpora & Menlh. Namun, tidak berjalan optimal, dikarenakan sedikitnya waktu & proposalpun belum rampung secara keseluruhan. Audiensi dilakukan cuma ke KPK RI, berdiskusi banyak terkait wacana BEM UNP untuk mengangkatkan Seminar Nasional & Pelatihan Duta Anti Korupsi untuk BEM Seluruh Indonesia. Rancang awal konsep kami disepakati, Alhamdulillah…



6. Aku pun pulang siang hari selasanya di Kota Padang, untuk melanjutkan aktivitas ku di kampusku tercinta, kujaga & kubela…

Berakhirnya lah semua rekam jejak perjalanan ku kemrin, smoga menjadi bagian amal ibadah kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi Almamater, Bangsa ini & Agama. Terimakasih banyak bwt rekan panitia Temu BEM SI UNIMA, Bg Iqbal & Keluarga dah ngizinin nginap slma 3 hari disana n rekan2 BEM UNP telah mendelegasikan aku. Aku mohon maaf atas segala kesalahan & tidak optimalnya pencapaian targetan dalam keberngkatan aku ini. Smoga Allah SWT meredhoi setiap langkah kita.

Tuesday, April 6, 2010