Subscribe:

Footer Widget 1

Texts

Pages

Blogger Tricks

Recent Post

Slider(Do not Edit Here!)

Navigation (Do not Edit Here!)

Thursday, September 8, 2011

Menuju Sarasehan Mahasiswa Minangkabau II

Oleh : Edo Andrefson *)

Karakatau madang di hulu, babuah babungo balun.
Marantau bujang dahulu, di rumah paguno balun.

Salah satu falsafah adat dan tradisi yang dipelihara terus menerus oleh pemuda minang, yaitu merantau. Merantau merupakan seni masyarakat minang untuk membangun dan meningkatkan kapasitas. Menambah ilmu, meningkatkan skill, dan memperkaya pengalaman, telah menjadi tujuan besar dalam merantau. Bisa jadi, seseorang akan lebih memahami filosofi 'alam takambang jadi guru' dengan merantau.

Ulama besar Islam, Imam Syafi'i dengan keindahan katanya juga menegaskan tentang pentingnya merantau. Imam Syafi'i mewasiatkan: "Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampong halaman. Tinggalkan Negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan, jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang."

Namun, potensi rantau secara massif belum termanfaatkan dengan baik. Salah satunya adalah potensi kaum terpelajar yang ada di rantau yang dimiliki oleh Sumatera Barat, termasuk mahasiswa. Mahasiwa merupakan salah satu perantau yang saat ini menghiasai kampus-kampus besar di Indonesia. Tak sedikit mahasiswa minang yang menuntut ilmu di kampus besar di Jawa bahkan hingga manca negara.

Keberadaan mahasiswa minang di berbagai kampus ini telah mendorong lahirnya ikatan/forum komunikasi mahasiswa minang di kampusnya masing-masing. Namun, komunikasi antara ikatan mahasiswa dan antar ikatan mahasiswa dan pemerintah provinsi Sumatera Barat masih sangat minim.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai langkah nyata untuk menghimpun potensi mahasiswa minang, telah dilaksanakan kegiatan 'Sarasehan Mahasiswa Minang 2010' pada 8 September 2010 di Gubernuran Sumatera Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 (empat puluh) perwakilan mahasiswa minang yang berasal dari 15 (lima belas) kampus di Indonesia. Yaitu, UI, UGM, ITB, ITS, IPB, Politeknik UI (Jakarta), Universitas Bengkulu, Universitas Gunadarma, USU, Universitas Bengkulu, UPI Bandung, UNAND, UNP, IAIN Imam Bonjol dan UPI Padang.

Sarasehan Mahasiswa Minang 2010 ini menghasilkan kesepekatan untuk membentuk sebuah forum komunikasi ikatan mahasiswa minang yang terdapat di Indonesia bahkan mancanegara dengan nama Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM). Melalui forum tersebut diharapkan adanya kesepahaman untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa minang sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan Sumatera Barat.

Dalam perjalananannya, KBMM berusaha untuk menjalin komunikasi dengan ikatan mahasiswa minang Mesir dan Malaysia. Kini, KBMM telah menjalin komunikasi dengan 30-an ikatan mahasiswa minang di Indonesia dan luar negeri. Sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa dan tsunami yang melanda Bumi Sikere Mentawai (25/10) silam, KBMM telah menurunkan tim untuk membuat dokumentasi dan mengabarkan kondisi Bumi Sikere Mentawai melalui www.mahasiswaminangkabau.org dan www.mentawairelief.org.

KBMM juga mengkoordinir ikatan mahasiswa minang se-Indonesia dalam melakukan penggalangan dana. Melalui kegiatan ini, KBMM berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp. 31.557.659,-

Tak terasa sudah satu tahun KBMM menjalankan aktivitasnya. Pada tahun ini, KBMM berencana untuk melaksanakan Sarasehan Mahasiswa Minangkabau II. Pada, Sabtu/27 Agustus 2011, pukul 08.00 s/d 19.00 WIB bertempat di Aula Gubernuran Sumatera Barat. Agenda ini akan dihelat secara akbar dengan menghadirkan perwakilan mahasiswa minang se Indonesia dan manca negara.

Dengan mengangkat tema "Optimalisasi Potensi Mahasiswa Minang Dalam Membangun Nagari". Agenda ini bertujuan membangun silaturahim antar sesama mahasiswa minang se-Indonesia dan luar negeri, mengevaluasi dan merumuskan peran mahasiswa minang dalam pembangunan Sumatera Barat, memperkuat posisi KBMM sebagai satu-satunya forum komunikasi mahasiswa minang se-Indonesia dan luar negeri dan melaksanakan suksesi kepemimpinan KBMM.

Secara garis besar ada dua agenda yang dilaksanakan dalam SMM II yakninya Diskusi Panel yang merupakan diskusi bersama pakar dan tokoh minang bersama mahasiswa minang dengan tema "Optimalisasi Mahasiswa Minang Dalam Membangun Nagari". Kedua, Musyawarah KBMM merupakan agenda pembahasan AD/ART, pergantian kepengurusan, dan merumuskan rancangan program kerja untuk periode kepengurusan berikutnya.

Kedepan setelah terselenggaranya SMM II ini akan mengokohkan KBMM secara struktural dan agar para kaum cadiak pandai ini, bak ibarat pepatah minang Panghulu lantai nagari, cadiak pandai pagaran kokoh, alim ulama suluah bendang, bundo kanduang hiasan kampuang, menjadi salah satu unsur dari tungku tigo sajarangan yang meningkatkan eksistensi KBMM dalam pembangunan Sumatera Barat.

*) Penulis adalah Koordinator Wilayah Sumbar KBMM

No comments:

Post a Comment